Di Kabupaten Kampar di Provinsi Riau terdapat sebuah candi yang kokoh, dimana warga Desa Muara Takus kabupaten menyebutnya dengan Candi Muara Takus. Situs peninggalan berbentuk candi ini sangatlah terkenal, bukan hanya di Kabupaten Kampar tetapi seluruh masyarakat Riau tahu akan Candi Muara Takus yaitu candi yang satu - satunya merupakan peninggalan sejarah agama Budha di Sumatra.
Sangat banyak wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara
yang berkunjung untuk melihat megah dan indahnya Candi Muara Takus. Selain untuk berwisata, para wisatawan
juga menggali
informasi
sejarah candi sebagai peninggalan agama Budha.
Dahulu
Candi Muara
Takus di bangun oleh warga dengan gotong - royong menggunakan bahan
batu sungai, batu pasir dan batu bata. Salah satu keunikan Candi Muara Takus berdasarkan sumber informasi dari
masyarakat setempat yang belum tentu kebenarannya, bahwa untuk membangun candi ini,
menggunakan putih telur sebagai bahan perekat batunya, “ katanya. Berbeda dengan candi yang ada
di
Jawa, batu
yang digunakan adalah batu andesit yang diambil dari pegunungan. Bahan untuk
membangun Candi Muara Takus khususnya tanah liat
diambil dari Desa
Pongkai kurang lebih 6 km disebelah hilir Candi Muara Takus, hal ini terbukti adanya bekas lubang
galian yang besar di Desa Pongkai tersebut yang sekarang telah tenggelam oleh
genangan waduk PLTA Koto Panjang.
Candi Muara Takus ini dikelilingi
tembok berukuran 74 m x 74 m dan bila kita lihat diluar area candi terdapat tembok tanah
berukuran 1,5 km x 1,5 km yang posisinya juga mengelilingi sampai ke pinggir Sungai Kampar Kanan. Jadi
total kompleknya jika dihitung dari area kelilingnya sekitar 5.476 meter2.
Post a Comment